Jumat, 30 Januari 2015

Judul is not available

Aku, Rasya, dan Daniel sedang bercerita tentang cerita mengerikan. Kami ber-3 berkumpul di gudang bawah tanah rumah Daniel. Ruang bawah tanahnya pun sangat gelap dan kami hanya di bekali dengan 1 buah lilin. Daniel pun memulai ceritanya.

"Jangan pernah sekalipun melewati rumah yang berada di ujung jalan itu sendirian. Karena kata Ibu ku dulu pernah ada nenek sihir yang tinggal dirumah itu. Dan beberapa orang yang melewati rumah itu sendirian, sering melihat seseorang nenek tua dengan pisau ditangannya." Kami mulai bergidik ngeri membayangkan wajah nenek tua dengan pisau ditangannya. Selanjutnya adalah giliranku untuk bercerita.

"Kau tau ? Kita sebetulnya tak boleh untuk duduk hanya ber-3 ditempat yang gelap ini. Karena biasanya hantu akan muncul di antara kita untuk menggenapkan jumlah kita." Aku semakin bergidik ngeri membayangkan jika diantara kami benar-benar muncul sesosok hantu. Kemudian Rasya pun memulai ceritanya.
"Aku sering mendengar cerita ini dari orang-orang, aku pun juga pernah mengalaminya. Dan sekarang aku akan menceritakannya kepada kalian. Saat itu adalah malam hari. Aku keluar rumah untuk membeli makanan. Suasana malam itu terasa sangat mengerikan. Lalu, aku banyak melihat pemandangan mengerikan. Banyak laki laki dan perempuan dimana mana. Kemudian aku mengeluarkan handphone ku. Aku melirik kalender nya. Ternyata malam ini malam minggu! Sejak kejadian itu aku sudah tak berani lagi untuk keluar saat malam minggu."

Creepypasta : "My Son"


"1+4 berapa hasilnya ?" Aku bertanya kepada anakku yang masih kecil ini.
"Limaaa."
"Pintar. 3+4 berapa ?"
"Tujuh."

"Anak Ibu sudah pintar sekarang." Ia tersenyum.

"Ibu, aku lapar. Apakah kakak masih lama memasaknya ?" Ucapnya sambil melihat ke arah dapur.
"Apa kamu sudah lapar ? Bagaimana kalo kita beli makanan cepat saji sekarang?" Ajakku.
"Iya bu. Bagaimana dengan kakak?" Jawabnya senang.
"Nanti biar kita belikan Ia makanan."
Aku langsung menggendong anakku ke dalam mobil. Aku membawa nya ke salah satu restoran fast food. Disana aku langsung menelfon suamiku.
"Sayang, jangan pulang kerumah. Aku akan ke kantormu sekarang."
"Memangnya ada apa ?" Jawabnya.
"Anak kita mulai berimajinasi. Ia merasa seolah-olah memiliki kakak. Padahal Ia anak tunggal."

Creepypasta : "Who Are You?"

"Andy bisakah kau membantuku ?" Ibu ku berteriak dari dapur.

"Aku masih ngantuk." Jawabku malas. Bagiku hari minggu adalah hari istirahat untuk pelajar seperti ku. Bayangkan saja. Belajar dari senin sampai sabtu dan tak ada waktu istirahat sedikitpun. Itu sungguh melelahkan! Lagi pula biasanya aku bangun jam 6 pagi. Tapi di hari minggu, aku bisa bangun kapanpun aku mau.
"Andy keluarlah." Teriak Ibu. Kali ini suaranya lebih datar.
"Aku ngantuk." Jawabku lagi.
"Andy, aku didepan kamarmu. Boleh aku masuk?"
Aku langsung mengambil earphone ku dan mendengarkan lagu agar aku tak dibangunkan lagi oleh Ibu. Namun tak berapa lama kemudian, aku mendapat SMS dari Ibu. Saat membaca sms dari Ibu, aku langsung terkejut setengah mati.
Isinya : "Andy, bisakah kau jemput kami ? Kami ada di pasar."
Aku berpikir. Jika Ibu di pasar, siapa yang sedari tadi membangunkanku ? Tiba-tiba aku mendengar suara pintu kamarku dibuka. Tak berapa lama kemudian aku merasa tangan dingin menyentuh tubuhku. Aku diam, entah mengapa, tubuhku tak bisa digerakkan.
"Andy." Ucapnya dingin.
"Andy, jangan memanggilku Ibu."
Aku memberanikan diri untuk menjawab pertanyaannya.
"Ke...kenapa ?" Jawabku gugup.
"Karena aku kakakmu! Cepat jemput Ibu." aku langsung membalikkan tubuh ku. Ternyata itu kakak. Dengan segera, aku menjemput Ibu dipasar. Namun ada yang aneh. Disana Ibu berdiri dengan seorang perempuan. Ia adalah kakak ku. Aku langsung bergidik ketakutan. Lalu aku berpikir.
"Jika Ibu dan kakak di pasar, siapa yang ada dirumahku ?" 

Kamis, 29 Januari 2015

Riddle #04



Untuk ke-3 kalinya minggu ini, aku mendapatkan sebuah kado dari seseorang yang mengaku sebagai “secret admirer” ku. Aku tak pernah menganggap nya sebagai “Secret admirer”. Aku menganggapnya hanya sebagai penguntit. Karena Ia saat siang dan malam pun aku selalu mengunci pintu, jendela, bahkan ventilasi pun aku tutup dengan gorden. Aku sudah sering berkonsultasi dengan teman-temanku tentang secret admirer ku itu, namun bagi temanku, Ia memang hanya seorang pengagum ku. Ia sering sekali mengirimi ku Bunga, boneka lucu yang sangat besar, bahkan foto-fotoku yang di ambilnya sendiri Ia kirim kepadaku. Ia pernah mengirimi foto ku saat aku sedang shopping bersama teman-teman, saat aku sedang memasak didapur, saat aku sedang berada disekolah, bahkan saat aku sedang mengobrol dengan teman-temanku pun Ia pernah mengirimnya. Sebenarnya aku penasaran bagaimana rupanya. Namun aku belum pernah bertemu dengannya. Hari ini aku akan meletakkan surat di depan rumahku. Surat itu berisi “Jika kau memang benar-benar pengagum rahasia ku, aku ingin kau menemuiku besok di depan taman komplek.” Aku berharap dengan surat itu aku dapat mengetahui siapa dirinya.

Riddle #03



Hari ini aku mendapatkan pekerjaan dari boss ku untuk menyelidiki sebuah pembunuhan di kompleks sebelah. Korbannya adalah Anne, 19th. Ia meninggal akibat dibunuh dengan cara di tusuk. Disana aku menemukan kertas bertuliskan darah yang membentuk sebuah angka, yaitu "N1738". Aku langsung memanggil beberapa saksi sekaligus tersangka yang berada di sekitar tempat pembunuhan.

-Karen (Kakak korban) : Aku baru pulang kerumah, dan menemukan kondisi adikku seperti ini. Ya Tuhan! Bagaimana kau bisa menuduhku untuk membunuh adikku ?

-Belinda (Teman korban) : Aku memang membencinya. Tapi membunuh adalah perbuatan keji! Tak mungkin aku melakukannya.

-Bryan (Mantan pacar korban) : Walaupun Ia memutusi ku secara sepihak, aku tak membencinya. Dan aku tidak membunuhnya! Percayalah!

-Lina (Sahabat korban) : Aku menyayanginya. Tak mungkin aku membunuhnya. Ia adalah sahabatku satu-satunya. Tolong temukan pembunuhnya.

Aku berfikir keras. Akhirnya aku menemukan pembunuhnya. Bagaimana menurutmu ? Kau juga menemukan pembunuhnya ?

Rabu, 28 Januari 2015

Riddle #02



Malam ini aku, Milly, Tasya, Anna, dan Sasha  kesekolah ku malam ini. Aku masuk kesekolah ini sendiri dengan cara memanjat dinding yang berada di bagian belakang sekolah yang langsung terhubung dengan kamar mandi wanita yang terkenal dengan cerita hantu konyol itu. Aku memanjat dinding karena memang gerbang sekolah ku di kunci saat malam hari. Aku segera memberi aba-aba kepada temanku bahwa aku sudah berada di kamar mandi yang sama sekali tidak mengerikan ini.

Hanya berbekal lilin dan jam ditangan, aku melihat sekeliling kamar mandi ini. Di dalam sini hanya ada 4 ruangan dan 1 kaca besar. Aku memandangi kaca besar itu dan hanya tersenyum geli membayangkan orang-orang yang ketakutan karena melihat seseorang dibelakang dirinya dari kaca tersebut. Benar-benar konyol!

Aku melirik jam ditangan ku. Sudah menunjukkan pukul setengah 1 malam. Dan disini belum terjadi apa-apa. Aku semakin menganggap bahwa cerita hantu itu hanyalah cerita konyol belaka sampai aku dikejutkan oleh seseorang yang berdiri dibelakang ku. Hffff. Aku menghela nafas karena ternyata yang berdiri dibelakangku adalah salah satu dari temanku yaitu Milly.

“Kau membuatku terkejut Milly!” Ucapku kesal

“Maaf Kayla, aku hanya ingin mencuci muka disini.”

“Ternyata cerita hantu itu hanya cerita konyol belaka.” Kataku. Milly langsung menoleh kearah ku dengan tatapan datar, tapi kemudian ia tersenyum.

“Well, aku harus pergi sekarang.” Ia pun langsung pergi keluar dari kamar mandi dan keluar melewati pintu depan.

Sepertinya sudah 3 jam berlalu. Tapi aku tetap tak bertemu dengan hantu konyol yang banyak ditakuti orang disekolahan ku. Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti melakukan uji nyali dan keluar dari sekolah untuk pulang. Hantu itu memang tidak ada!

Riddle #01



-11 Februari 2010-
09.45 am
Aku mendengar tetangga sebelahku menangis. Mungkin ia sedang bersedih.
12.20 pm
Kali ini bukan suara tangisan. Melainkan suara sirine mobil polisi. Akhirnya aku pun keluar dari rumah ku. Ternyata terjadi pembunuhan di sebelah rumahku. Korbannya adalah Natsumi, tetanggaku. Ia dibunuh secara sadis. Kedua pergelangan tangannya di sayat, dan bibirnya ditutup dengan lakban. Kulihat polisi menghubungi orang-orang yang terakhir di telpon Natsume. Dan mereka pun berkumpul :

-Jeremy (teman masa kecil) : “Aku memang membencinya karena Ia sering mem-bully ku. Tapi aku tak pernah ada niat untuk membunuh. Lagian hari ini aku seharian berada dirumah untuk bermain game bersama Nathan.”

-Fujiku (ayah korban) : “Mana mungkin aku membunuh anakku sendiri ? Aku berada di kantor saat Ia terbunuh. Tanya saja dengan teman sekantorku kalau tak percaya!”

-Reiko (teman sekelas) : “Aku tidak mungkin membunuh nya walaupun Ia telah menyebabkanku kehilangan sebelah kakiku. Aku tidak punya waktu untuk membunuhnya, karena dari tadi aku belajar disekolah.”

-Nathan (kakak Jeremy) : “Ia pantas untuk mati! Tapi tetap saja bukan aku yang membunuhnya! Jeremy sudah bilang, kan ? Aku bermain game dengan Jeremy seharian.”

Polisi pun mulai berpikir untuk mencari siapa pembunuhnya. Menurutmu, siapa pembunuhnya ?