"Aku harus menyelesaikannya!" Gumamku dalam hati.
Aku terus mendekat ke arahnya. Ia yang tergeletak di atas meja di kamarku. Aku berhenti. Sekarang aku dapat melihatnya dengan jelas. Aku menyentuhnya, mencoba "menyelesaikannya" dengan hampir tak bersuara agar orang-orang dirumahku tak terganggu. Akhirnya. Setelah beberapa lama, aku berhasil menyelesaikannya.
Esok harinya, aku membawanya lagi kerumah. Aku kembali meletakkannya di atas meja ku. Aku memandanginya dalam waktu yang cukup lama. Aku berpikir untuk menyelesaikannya sekarang atau nanti. Akhirnya aku memutuskan untuk menyelesaikannya sekarang. Dengan malas, aku menyentuhnya dan membuka halaman demi halaman.
"Saatnya mengerjakan PR lagi."
Aku terus mendekat ke arahnya. Ia yang tergeletak di atas meja di kamarku. Aku berhenti. Sekarang aku dapat melihatnya dengan jelas. Aku menyentuhnya, mencoba "menyelesaikannya" dengan hampir tak bersuara agar orang-orang dirumahku tak terganggu. Akhirnya. Setelah beberapa lama, aku berhasil menyelesaikannya.
Esok harinya, aku membawanya lagi kerumah. Aku kembali meletakkannya di atas meja ku. Aku memandanginya dalam waktu yang cukup lama. Aku berpikir untuk menyelesaikannya sekarang atau nanti. Akhirnya aku memutuskan untuk menyelesaikannya sekarang. Dengan malas, aku menyentuhnya dan membuka halaman demi halaman.
"Saatnya mengerjakan PR lagi."
kirain apaan
BalasHapushaha keren dif
BalasHapushaha keren dif
BalasHapuswih keren
BalasHapuskeren
BalasHapusbagus
BalasHapus